PORTAL BONTANG – Jemaah haji diimbau untuk memperbanyak minum air putih selama pelaksanaan ibadah rukun Islam kelima tersebut di Tanah Suci Makkah.
Imbauan kepada jemaah haji di Makkah ini disampaikan Tim Dokter Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Eva Delsi, Sp. Em menanggapi cuaca panas yang saat ini terjadi.
Di Makkah kata Eva, meski panas dan terik namun tidak ada penanda seperti berkeringat atau gerah. Hal inilah yang kadang membuat jemaah haji mengabaikan kesehatan tubuhnya sehingga mengakibatkan dehidrasi.
Baca juga: Kronologi Tragedi Paiton, Kecelakaan Tragis Renggut 54 Nyawa di 2003
“Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat, beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik-baik aja karena tidak ada penanda, kalau di Indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat,” kata Eva Delsi dikutip PortalBontang.com dari PMJ News, Jumat 17 Juni 2022.
Dehidrasi dan kondisi melepuh pada telapak kaki karena tidak mengenakan alas kaki jadi salah satu penyebab jemaah asal Indonesia tidak bisa menunaikan ibadah.
Kondisi dehidrasi pada tubuh, kata Eva, tidak hanya berpengaruh pada kondisi kulit atau bibir yang kering dan pecah pecah, melainkan dapat mengarah pada kondisi yang lebih gawat, terutama di tengah cuaca yang panas dengan kelembapan yang rendah.
“Kalau kita dehirasi yang terganggu semua sel tubuh, akibatnya mulai dari yang teringan seperti rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan bergejala berat seperti delirium (berperilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan. Itu yang kita mau hindari,” jelasnya.
Baca juga: Musik Dangdut ‘Hipnotis’ Warga Kota Pittsburgh Amerika Serikat
Eva mengingatkan para jemaah untuk rutin minum air, meskipun tidak merasa haus, makan tepat pada waktunya, dan gunakan Alat pelindung diri seperti masker, alas kaki, payung, semprotan muka, dan sebagainya.
Meskipun sering minum, Eva mengatakan, dengan cuaca dan kelembapan di Tanah Suci, tidak akan membuat jemaah sering buang air kecil. Sehingga jemaah diminta untuk rutin minum air dan jangan tunggu haus.
“Meskipun di malam hari jangan lupa minum. Sebelum tawaf minum, setelah selesai tawaf, sebelum sa’i, setelah sa’i, jangan lupa minum,” saran Eva. ***