PORTAL BONTANG – Meskipun Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim telah mampu menurunkan angka stunting secara signifikan, tetapi ternyata terdapat tantangan tersendiri dalam mewujudkan hal tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Norayani Sorayalita terkait penurunan angka stunting. Di mana, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, terdapat sejumlah wilayah yang masih sulit untuk dijangkau dalam hal fasilitas maupun tenaga kesehatan.
Berbeda halnya dengan wilayah perkotaan. Seperti Kota Samarinda dan Kota Balikpapan, yang terfasilitasi dengan baik sehingga program penurunan angka stunting pun berjalan optimal.
“Topografinya yang tidak memungkinkan kita tenaga kesehatannya. Faskes (fasilitas kesehatan) dan tenaga kesehatan. Kadang fasilitas ada, tapi tenaga kesehatan enggak ada dan mendukung,” ungkapnya.
Meskipun ada kendala, Soraya optimis TPPS Kaltim mampu menurunkan angka kasus lebih baik lagi. Ia menyatakan, pihaknya berkolaborasi lintas sektor yang masuk di dalam TPPS Kaltim tersebut. Seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BKKBN Kaltim.
Pihaknya akan terus mendukung seluruh pemerintah kabupaten/kota dalam menjalankan programnya dan membantu menyediakan faskes dan tenaga kesehatan. Supaya langkah-langkah pencegahan stunting di daerah bisa maksimal.
“Kita di provinsi tetap men-support kabupaten dan kota melakukan langkah-langkah terhadap penanganan stunting ini,” pungkasnya. ***