PORTAL BONTANG – Taliban Afghanistan menuduh Amerika Serikat (AS) menghalangi mereka untuk memperoleh pengakuan internasional atas pemerintahan baru kelompok Islamis itu di Kabul.
Kelompok Taliban sebelumnya merebut kekuasaan pada Agustus lalu dan menempatkan pemerintahan sementara yang semua anggotanya laki-laki.
Hal ini dilakukan Taliban menyusul berakhirnya intervensi militer asing yang dipimpin AS selama hampir 20 tahun di negara Asia Selatan yang dikoyak perang tersebut.
Baca juga: Tanggal 20 Juni Hari Apa? Ada 4 Perayaan Internasional
“Terkait pengakuan dari negara-negara asing, saya pikir AS adalah rintangan terbesar,” kata juru bicara pemimpin Taliban Zabihullah Mujahid, ketika ditanya untuk menjelaskan apakah kebijakan kelompoknya atau negara manapun menyebabkan tertundanya perolehan legitimasi, dikutip PortalBontang.com dari VOA Indonesia.
“AS tidak membiarkan negara-negara lain untuk bergerak ke arah itu dan negara itu sendiri juga tidak mengambil langkah apapun menuju kesana,” katanya, sambil merespons pertanyaan para wartawan lewat grup WhatsApp yang dikelola Taliban.
Mujahid mengklaim Taliban telah memenuhi “semua persyaratan” bagi pemerintahannya untuk diberikan pengakuan diplomatik.
Ia mengatakan bahwa semua negara, termasuk AS, harus menyadari bahwa keterlibatan politik dengan Taliban merupakan “kepentingan bersama.” Itu akan memungkinkan dunia untuk membahas “keluhan” mereka secara formal dengan Taliban.
Baca juga: Kapan Iduladha 1443 Hijriah, BRIN Ungkap Potensi Perbedaan Hari
Belum ada negara yang mengakui Taliban sebagai penguasa yang sah di negara itu, terutama karena perlakuan mereka yang buruk terhadap perempuan dan anak perempuan Afghanistan.
Grup itu juga ditekan untuk memerintah negara dengan sistem politik yang luas dimana semua kelompok Afghanistan terwakili untuk menjamin stabilitas nasional. ***