PORTAL BONTANG – Potensi kejahatan di dunia maya dilaporkan mengancam jelang dirilisnya seri “The Last of Us” di saluran HBO pada Minggu, 15 Januari 2023. Hal itu terjadi karena seri yang diadaptasi dari gim Playstation dengan judul yang sama itu diyakini akan menarik minat banyak orang untuk mulai memainkan gimnya.
Dikutip PortalBontang.com dari validnews.id, jauh sebelum kini diadaptasi menjadi tayangan seri, “The Last of Us” memang sudah sangat populer di kalangan gamers. Maka dari itu setelah menonton serial ini, kemungkinan akan banyak penggemar baru yang ingin memainkan gim ini, dan mengontrol sendiri aksi karakter favoritnya.
Namun, jika mereka belum pernah menjadi penggemar seri gim ini sebelumnya, kemungkinan besar mereka tidak akan mengetahui bahwa “The Last of Us” adalah sebuah gim yang eksklusif hanya ada di konsol PlayStation. Dan baru akan dijadwalkan dirilis untuk versi gim PC-nya pada Maret 2023 mendatang.
Penggemar baru itulah yang menjadi target penjahat dunia maya yang sudah merencanakan skema penipuan baru. Dengan membuat gim PC “The Last of Us” palsu yang bisa diunduh, namun ternyata berisi file berbahaya.
Dalam laporannya, pakar keamanan Kaspersky Olga Svistunova menemukan bahwa penjahat dunia maya secara aktif telah mengeksploitasi kurangnya kesadaran publik akan gim tersebut lewat situs yang menawarkan unduhan “The Last of Us” Part II di PC.
Pengguna yang tidak mengetahui bahwa versi game ini belum tersedia untuk PC akan mengunduh file berbahaya tersebut, alih-alih gim aslinya. Jika itu dilakukan, file berbahaya tersebut akan dapat bersembunyi di komputer tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun.
Terlebih pengunduhnya kemungkinan tidak akan menyadari terdapat sesuatu berbahaya karena mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang terlihat. Sebab file tersebut hanya akan meluncurkan tugasnya secara diam-diam.
“‘The Last of Us’ akan menjadi booming di awal tahun 2023, mengingat sudah berapa tahun jutaan penggemar telah menunggu serial tersebut. Anehnya, sekarang alih-alih menawarkan pra-akses ke serial tersebut, penjahat dunia maya telah memilih jalur yang berbeda dan mendistribusikan file berbahaya dengan kedok gim,” terang pakar keamanan di Kaspersky, Olga Svistunova.
Selain itu, Olga Svistunova juga telah menemukan situs phishing yang menawarkan kode aktivasi untuk gim “The Last of Us”. Di mana untuk bisa mengunduh file dengan kode, mereka akan diminta untuk memilih salah satu ‘hadiah’ yang akan mereka terima bersama dengan gim tersebut. Misalnya, untuk mendapatkan Gift Card PlayStation 5 atau Roblox $100 terbaru.
Namun, setelah sejumlah langkah dilakukan, mereka akan disuruh memasukkan kredensial dan data rekening bank untuk membayar biaya komisi. Dan faktanya, setelah data rekening diberikan, uang pengguna akan dicuri tanpa tersisa, sementara data pribadi mereka nantinya akan digunakan dalam skema penipuan lainnya.
“Hal ini menunjukkan bahwa gamer, terutama pemula yang belum cukup tahu mengenai keamanan siber saat bermain, termasuk di antara audiens target utama penjahat dunia maya, dan mereka akan menemukan lebih banyak cara untuk mengeksploitasinya. Waspada dan periksa apakah game yang Anda tunggu-tunggu tersedia di platform yang ditawarkan, unduh gim hanya dari toko aplikasi resmi dan jangan lupa untuk menggunakan solusi keamanan terpercaya,” pungkas Olga Svistunova. ***