PORTAL BONTANG – Aula Sekolah Kreatif Muhammadiyah di Jalan Bandung 4, Kelurahan Telihan, Kecamatan Bontang Barat dipenuhi siswa kelas 4 dan 5, Jumat 5 Agustus 2022 pukul 13.30 Wita.
Sekira seratus siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Bontang itu hadir usai salat Jumat untuk mengikuti kegiatan guru tamu atau sharing seputar jurnalistik.
Kegiatan sharing jurnalistik kepada para siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 itu mengundang salah satu pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bontang, Muhammad Zulfikar Akbar.
Dalam kegiatan itu, Zulfikar, sapaan akrabnya banyak bercerita tentang awal mula menekuni dunia jurnalistik. Katanya, ia sudah terjun di dunia tulis menulis itu sejak 2011.
“Saya sudah menekuni sejak sekolah. Bedanya, kalau adik-adik mulai sejak SD saat ini, saya dulu baru mulai sejak SMA,” ujarnya, dikutip PortalBontang.com.
Menjadi jurnalis muda, kata Zulfikar minimal memerlukan dua hal. Yakni hobi atau minat pada menulis serta membaca. Dengan dua modal itu lah seseorang bisa menjadi jurnalis yang hebat.
“Karena membaca jadi modal sebelum mewawancarai narasumber, dan dengan suka menulis maka tidak ada beban dalam menulis tersebut,” kata pembina dari PortalBontang.com dan MediaMahasiswa.com tersebut.
Selain itu, Zulfikar juga membagikan tips dasar sebelum memulai menulis karya jurnalistik. Yakni dengan merumuskan 5W+1H.
Ini merupakan rumus dasar untuk membuat pertanyaan kepada narasumber, sekaligus menjadi bahan untuk menulis karya jurnalistik.
“Jadi adik-adik bisa ingat baik-baik rumus ini, ketika mau mulai membuat pertanyaan kepada narasumber, gunakan 5W+1H,” ucap Zulfikar yang telah menulis tiga buku itu.

Selain berbagi tips-tips tersebut, ia juga bercerita suka duka dan pengalamannya selama menjadi jurnalis. Kata dia, hal yang paling ia ingat kala berhasil mewawancarai mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di 2013.
“Jadi jurnalis harus bisa menangkap momen, itu yang saya lakukan saat berhasil mewawancarai pak JK (Jusuf Kalla, Red.). Saat jurnalis lain teralihkan hal yang lain, saya bisa ambil kesempatan wawancara khusus,” kenangnya.
Ia juga mengenang, dengan profesinya menjadi jurnalis, ia bisa berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia, juga ke luar negeri.
“Semua perjalanan keliling daerah itu sudah pernah masuk di media massa, dan itu salah satu keuntungan menjadi jurnalis, bisa traveling,” katanya.
Meski diisi seputar sharing jurnalistik, namun Zulfikar tetap berpesan untuk tetap menggeluti dan menseriusi bakat serta minat yang dimiliki masing-masing. Sebab dengan itu, bisa mengantarkan kepada cita-cita yang ingin digapai.
“Siapa tahu dengan hobi dan minat yang ditekuni, bisa mengantarkan ke posisi atau sesuai yang adik-adik inginkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Manager Sekolah Kreatif Muhammadiyah Bontang, Rahmad Budiono menyebut kegiatan ini untuk menarik minat dan antusiasme siswa dengan dunia jurnalistik.
“Melihat antusiasme anak-anak, bisa nanti kita rancang kegiatan jurnalistik yang lebih lanjut, misal wawancara dengan bahasa Inggris atau bahasa Arab,” ujarnya ditemui usai kegiatan. ***