PORTAL BONTANG – Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe meninggal pada Jumat 8 Juli 2022 setelah ditembak saat melakukan kampanye pemilihan parlemen, kata lembaga penyiaran publik NHK.
Seorang pria menembaki Shinzo Abe, 67 tahun, dari belakang dengan senjata yang tampaknya buatan sendiri saat Abe berbicara di sebuah pulau lalu lintas di kota barat Nara, media Jepang menunjukkan sebelumnya.
Peristiwa itu adalah pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang di tahun 1930-an. Shinzo Abe pun dinyatakan meninggal dunia.
Seperti dikutip PortalBontang.com dari VOA Indonesia, Perdana Menteri Fumio Kishida mengutuk penembakan itu dalam “istilah yang paling keras”.
Sementara rakyat Jepang dan para pemimpin dunia menyatakan keterkejutannya atas kekerasan di negara di mana kekerasan politik jarang terjadi dan keberadaan senjata dikontrol dengan ketat.
“Serangan ini adalah tindakan kebrutalan yang terjadi selama pemilihan – dasar dari demokrasi kita – dan benar-benar tidak dapat dimaafkan,” kata Kishida, sambil berjuang untuk menahan emosinya.
Usai berita mengejutkan tersebut, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) turut menyampaikan rasa duka citanya melalui akun Facebook resminya.
“Allow me to extend our deepest condolences on the tragic demise of former PM Abe Shinzo of Japan.
We will always remember his contributions in strengthening RI-Japan cooperation. May the family of PM Abe and the Japanese people be given strength in this difficult time,” katanya dalam bahasa Inggris.
Sebelumnya, polisi mengatakan seorang pria berusia 41 tahun yang dicurigai melakukan penembakan telah ditangkap.
NHK mengutip tersangka, yang diidentifikasi sebagai Tetsuya Yamagami, yang mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak puas dengan Abe dan ingin membunuhnya.
Abe sedang melakukan pidato kampanye di luar stasiun kereta api ketika dua tembakan terdengar sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Petugas keamanan kemudian terlihat menangkap seorang pria yang menggunakan kaos abu-abu dan celana panjang krem.
Abe pernah menjabat sebagai perdana Menteri selama dua periode, kemudian mengundurkan diri pada 2020 dengan alasan kesehatan yang buruk. Namun dia tetap mendominasi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, mengendalikan salah satu faksi utamanya.***