PORTAL BONTANG – Kejadian langka mekarnya bunga Rafflesia Arnoldii yang mekar di halaman rumah warga kembali terjadi.
Bunga Rafflesia Arnoldii ini ditemukan mekar di halaman rumah warga di Batang Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Pegiat wisata Palupuh, Joni Hartono di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan bunga Rafflesia itu mekar di halaman depan rumah orang tuanya semenjak Senin 19 September 2022.
“Bungga Rafflesia Arnoldii itu mekar hari kedua pada Selasa 20 September 2022, dan empat hari ke depan bunga akan menghitam atau layur,” katanya, dikutip PortalBontang.com dari Info Publik.
Ia mengatakan, mekarnya bunga langka dan dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu menjadi kunjungan wisata domestik.
Pada Selasa, tambahnya, dua orang wisatawan dari Jakarta, berkunjung ke lokasi untuk melihat secara dekat bunga tersebut.
“Dua orang wisatawan mendapatkan informasi mekarnya bunga ini dari pihak hotel tempat mereka menginap di Bukittinggi. Saya telah menyosialisasikan ke pihak hotel dan travel di Sumbar maupun provinsi lainnya,” katanya.
Ia menambahkan, satu knop bunga Rafflesia di halaman rumah orang tuanya akan mekar sempurna dalam waktu dekat.
Ini mengingat knop bunga itu sudah berwarna merah dan kelopak sudah mulai terbuka.
“Diperkirakan satu minggu ke depan sudah ada yang bakal mekar dan saat ini sudah enam individu bunga itu mekar semenjak Januari sampai 20 September 2022,” katanya.
Ia mengakui telah membudidaya bunga Rafflesia di halaman rumah semenjak 2000. Ia tergerak untuk membudidayakan bunga Rafflesia karena sering mendampingi peneliti dari negara Eropa saat riset ke kawasan Cagar Alam Batang Palupuh dengan jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.
Ia mengambil inang bunga Rafflesia kemudian menanamnya dalam polibag. Setelah tumbuh, inang tersebut dipindahkan ke lahan perkarangan rumah orang tuanya.
Setelah inang tumbuh besar, ia menempelkan biji dari bunga Rafflesia ke inang tersebut berulang kali.
“Dengan begitu, beberapa bulan kemudian muncul knop atau bonggolnya apabila inang terinfeksi,” katanya. ***