PORTAL BONTANG – Kampung Lali Gadget (KLG) merupakan sebuah kampung yang dibentuk untuk membesarkan anak-anak dengan mengurangi dampak kecanduan bermain gadget. Kampung yang berada di Dusun Bendet, Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo ini telah di gagas sejak tahun 2018 silam.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022, KLG bersama dengan mahasiswa praktikum Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Festival Endah Lali Gadget pada awal Juli lalu.
Salah satu anggota tim, Udaimatun Nur Farahin menjelaskan bahwa agenda Festival Endah Lali Gadget dilaksanakan sebagai peringatan Hari Anak Nasional. Di samping itu juga agar anak-anak Kampung Lali Gadget dapat kembali memainkan permainan tradisional yang semakin dilupakan.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 17 sekolah tingkat dasar di Wonoayu, dengan total 126 peserta dan 62 pendamping.
“Melalui festival ini, kami ingin melestarikan budaya-budaya tradisional. Festival ini mencakup beberapa kegiatan yaitu pembuatan wong-wongan sawah oleh para peserta, penulisan harapan kepada presiden, serta jelajah Dusun Bendet,” ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Farah tersebut, dilansir PortalBontang.com dalam rilisnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pendiri KLG, Achmad Irfandi. Festival Endah Lali Gadget ini diselenggarakan untuk mendekatkan anak-anak para budaya-budaya tradisional. Beberapa budaya yang diangkat adalah cara pembuatan wong-wongan sawah menggunakan jerami, bakiak, egrang, serta alat bermain tradisional seperti klompen tali.

“Kami juga memfasilitasi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi mereka. Hal ini dilakukan melalui acara penulisan harapan di kardus lalu peserta akan mengalungkannya ke boneka jerami yang mereka buat. Nantinya harapan yang mereka tulis ini akan kita kumpulkan dan kirim suratnya kepada presiden pada tanggal 23 Juli. Hal ini menjadi simbol bahwa aspirasi tak hanya datang dari orang dewasa, saja tetapi juga anak-anak,” ungkap Irfandi.
Tak hanya bermanfaat bagi anak-anak, kegiatan ini juga membantu perekonomian warga sekitar. Salah seorang warga desa bendet yang berjualan di sekitar Kampung Lali Gadget, Nurhayati, mengaku senang dengan diselenggarakannya festival ini.
Keberadaan festival tersebut membuat pendapatannya bertambah menjadi berkali-kali lipat dari hari biasa. Ia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan di KLG.
“Tak hanya membantu pedagang seperti saya, saya juga berharap anak-anak di desa dapat memiliki kegembiraan luar biasa sehingga dapat menciptakan masa depan dari desa untuk Indonesia,” pungkasnya.
Sukses dengan Festival Endah Lali Gadget, Farah tak melakukan semuanya dengan sendirian. Ada tujuh anggota tim lain yang turut serta dalam proyek ini yaitu M. Taqiyyudien Al Rasyid, M. Zaky Nurrahman, Veri Teguh Anugro, Hassan Arie Wibowo, Aldila Putri Uskha, Ghilda Azza. ***