PortalBontang.com
Kamis, 1 Juni 2023
No Result
View All Result
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Techno
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Lainnya
    • Opini
    • Sastra
    • Video
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Techno
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Lainnya
    • Opini
    • Sastra
    • Video
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home News

Kronologi Tragedi Paiton, Kecelakaan Tragis Renggut 54 Nyawa di 2003

MuhammadMuhammad
17 Juni 2022
Reading Time: 4 mins read
Kronologi Tragedi Paiton, Kecelakaan Tragis Renggut 54 Nyawa di 2003

ilustrasi bus terbakar (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)

TERPOPULER

  • Tiket Indonesia vs Argentina Dijual Mulai 5 Juni, Cek Cara Beli dan Harganya

    Tiket Indonesia vs Argentina Dijual Mulai 5 Juni, Cek Cara Beli dan Harganya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 2 Peneliti BRIN Dapat Sanksi Imbas Kasus Ujaran Kebencian kepada Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji ke-13 ASN 2023 Kapan Cair? Berikut Komponen yang akan Diterima

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Calon Jemaah Haji Kloter 3 Embarkasi Balikpapan Dilepas Wagub Kaltim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spider-Man: Across the Spider-Verse Tayang, Jadwal Bioskop di Samarinda dan Balikpapan Hari Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Share on FacebookShare on Twitter

PORTAL BONTANG – Tragedi Paiton menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban. Kecelakaan tragis pada 8 Oktober 2003 itu merenggut 54 nyawa, termasuk siswa sekolah.

Dalam kronologi kejadian yang dikutip PortalBontang.com dari Liputan6.com, tragedi Paiton terjadi pada Rabu malam, 8 Oktober 2003. Kala itu, usai melakukan study tour di Bali, ratusan siswa kelas dua Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Pembina Generasi Muda (SMK Yapemda) balik kanan menuju kota asalnya, Sleman, Yogyakarta.

BacaJuga

Polres Paser Siap Jaga Kemerdekaan Pers di Daerah

Calon Jemaah Haji Kloter 3 Embarkasi Balikpapan Dilepas Wagub Kaltim

Gaji ke-13 ASN 2023 Kapan Cair? Berikut Komponen yang akan Diterima

2 Peneliti BRIN Dapat Sanksi Imbas Kasus Ujaran Kebencian kepada Muhammadiyah

Suasana riang gembira menyelimuti acara tersebut. Mereka menumpang tiga bus AO Transport yang melaju beriringian tak lama usai azan Isya berkumandang, Rabu malam, 8 Oktober 2003. Mereka tak menyangka kecelakaan tragis yang kini disebut tragedi Paiton itu akan menimpa mereka.

Baca juga: Musik Dangdut ‘Hipnotis’ Warga Kota Pittsburgh Amerika Serikat

Dalam perjalanan, kecelakaan tragis itu terjadi. Bus tersebut terbakar hebat hingga menghanguskan hampir semua penumpangnya.

Tragedi tersebut bermula saat bus melewati sebuah tanjakan di tikungan Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi, kawasan Banyu Blugur, Situbondo, Jawa Timur.

Sebuah truk kontainer tiba-tiba memotong jalur dan langsung menabrak bagian depan bus. Sejurus kemudian, truk tronton juga menghantam bagian belakang bus nahas tersebut. Bus itu pun terjepit oleh kedua truk.

Tak berselang lama usai ditabrak, api tiba-tiba berkobar di bagian depan bus. Kobaran itu dipicu oleh tangki bahan bakar truk bernomor polisi L 8493 F yang pecah dan terperciki api sekering listrik bus. Kobaran api kian membesar, para siswa pun panik berlarian ke arah belakang sambil berteriak meminta tolong.

Baca juga: PLN Uji Coba Cangkang Kelapa Sawit Jadi Pengganti Batu Bara

Namun nahas, pintu belakang tak bisa terbuka lantaran tertabrak truk tronton dari arah belakang. Selain itu, tak ada alat pemecah kaca yang tersedia di dalam bus.

Walhasil, para siswa itu tewas mengenaskan, mereka terpanggang di dalam bus tak jauh dari Pintu PLTU Paiton. Sejak saat itu, kejadian tersebut dinamakan Tragedi Paiton.

Saat kejadian tersebut, Kapolda Jatim Irjen Heru Susanto sempat memastikan jumlah korban meninggal.

Baca juga: Jadi Daerah IKN Nusantara, PPU Harus Jaga Lahan Pertanian

“Jumlah korban yang meninggal sudah pasti 54 orang, terdiri dari 51 siswa dan siswi, dua guru dan satu pemandu wisata. Korban luka hanya satu, Budi yang merupakan kernet bus,” kata Heru kala itu.

Budi Santoso yang merupakan kernet bus selamat lantaran bisa memecah kaca pintu depan. Budi selamat dengan luka bakar di sekujur tubuhnya. Sementara sang sopir, Arwan juga selamat setelah melompat dari bus.

Begitu pula sopir truk trailer, Kozin dan kernetnya, Imam Syafii. Keduanya pun dijadikan tersangka peristiwa memilukan tersebut. Mereka terancam Pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.

Kepada polisi, Kozin mengaku tertidur saat kejadian. Sedangkan truk dikemudikan Imam. Karena itu, Kozin mengaku tak tahu menahu asal kejadian itu.

Baca juga: Indonesia-Jerman Jalin Kerja Sama Industri Hijau, Rayakan 70 Tahun Hubungan Diplomatik

Imam awalnya mengamini keterangan Kozin. Bahkan, dia mengaku baru pertama kali mengemudikan truk di jalan. Namun belakangan Imam membantah keterangannya sendiri.

Polisi juga menetapkan Arwan, sang sopir bus nahas itu sebagai tersangka karena dinilai tidak maksimal menolong penumpang.

Selain faktor kesalahan manusia, daerah Banyu Blugur memang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan. Jalan di kawasan ini berbelok-belok dan naik turun. Sedangkan penerangan lampu di kawasan ini minim. Sementara kiri kanannya berupa bukit dan tanaman liar.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Sebelum dan Saat Salat Jumat

Berita tewasnya puluhan siswa, dua guru dan satu pemandu dalam tragedi Paiton ini sangat mengejutkan keluarga korban. Tak terkecuali keluarga Sapto Pamungkas, salah seorang korban. Sulikah, ibunda Sapto, tak pernah membayangkan anak tercintanya pergi untuk selamanya.

Sebelum berangkat ke Bali, Sulikah menuturkan, Sapto sempat berpamitan. Dia sudah berfirasat buruk. Kerena itu perempuan ini sempat melarang anaknya pergi. Tapi Sapto tetap ngotot ikut study tour tersebut.

“Dia (Sapto) bilang, ibu tak usah khawatir, Kamis aku sudah kembali kok,” kenang Sulikah.

Sulikah mulai resah saat Sapto tak bisa dihubungi lewat telepon selularnya pada malam kejadian, sekitar pukul 08.00 WIB. Keresahan berakhir ketika Sulikah menyaksikan berita kecelakaan lalu-lintas di televisi. Nama anaknya tertera di urutan ke-31 dalam daftar korban tewas.

Baca juga: Indonesia Jadi Medan Perang Diplomatik Rusia-Ukraina

Nasib serupa dialami Sariyem. Ia tak menyangka bakal kehilangan anaknya, Riyani, secepat ini. Bahkan dia sempat tak sadarkan diri ketika mendengar kabar duka tersebut. Sarijo, suami Sariyem bahkan tak mampu berkata-kata. Hanya diam.

Untungnya Riyanti, saudara kembar Riyani, selamat dalam musibah itu karena berada dalam bus yang berbeda. Menurut Riyanti, sejak berangkat mereka selalu satu bus. Namun, entah kenapa saat pulang, Riyani memohon Riyanti naik bus lain.

Kehilangan juga dirasakan teman-teman korban, baik yang ikut maupun tidak dalam kegiatan tahunan itu. Mereka sedih, tak percaya musibah menimpa rekan-rekan mereka dari kelas dua jurusan akuntansi dan penjualan. Murid kelas itu kini tinggal sembilan orang.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Sebelum dan Saat Salat Jumat

Palupi dan Venda, siswa yang naik bus pertama, sama sekali tak membayangkan seluruh penumpang bus dua kembali ke Sleman tanpa nyawa. Keduanya baru mengetahui rekan-rekannya tewas setelah tiba di Sleman.

“Pas datang, kok banyak reporter. Aku enggak sadar kalau ada kecelakaan,” kata Palupi.

Lain kata Endang. Siswa yang juga selamat ini menuturkan, sebenarnya bus ketigalah yang bermasalah. Sering apes. Kaca bus yang pecahlah. Tersangkut kabel listriklah.

“Pokoknya ada saja”, kata Endang.

Baca juga: Memulai Gaya Hidup Sehat ala Luna Maya: Sama Seperti Belajar Puasa

Bahkan, setelah menyeberangi Selat Bali, kaca bus pecah untuk kedua kalinya.

Duka juga menggelayuti Sri Hayati, istri Zubaidi–guru pendamping yang menjadi korban. Pada malam kejadian, Sri baru saja hendak tidur saat sorang kerabatnya datang dan memberitahu adanya kecelakaan dari tayangan sebuah televisi swasta.

Sri kemudian menyuruh anak keduanya Abid mencari tahu lebih jauh kecelakaan yang terjadi di Situbondo. Kecemasan Sri pun berubah tangis saat Abid membawa berita bahwa Zubaidi termasuk dalam daftar korban tewas.

Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es. Jenazah juga hanya ditempatkan di lorong, karena ruang mayat tidak terlalu besar.

Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar serius. Ada bagian tubuhnya yang hilang dan beberapa sulit dikenali. ***

Ikuti berita terkini PortalBontang.com di Google News.

Dapatkan update berita terbaru dan breaking news setiap hari dari PortalBontang.com. Mari bergabung di Grup WhatsApp dan Telegram “PORTAL BONTANG UPDATE”, caranya klik link https://t.me/portalbontang untuk Telegram atau https://s.id/1pi9d untuk WhatsApp, kemudian join.

BAGIKAN:

ShareTweetSendShare
Tags: KecelakaanTragedi Paiton

ARTIKELPILIHAN

ADVERTISEMENT

Related Posts

Kecelakaan di Turunan Rapak Balikpapan Kembali Terjadi

Kecelakaan di Turunan Rapak Balikpapan Kembali Terjadi

27 Desember 2022
Mobil Kakanwil Kemenag Kaltim Kecelakaan di Trans Kalimantan, Enam Tewas

Mobil Kakanwil Kemenag Kaltim Kecelakaan di Trans Kalimantan, Enam Tewas

17 Juli 2022
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Libatkan 17 Kendaraan

Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Libatkan 17 Kendaraan

27 Juni 2022

ARTIKEL TERBARU

Polres Paser Siap Jaga Kemerdekaan Pers di Daerah

Spider-Man: Across the Spider-Verse Tayang, Jadwal Bioskop di Samarinda dan Balikpapan Hari Ini

Tiket Indonesia vs Argentina Dijual Mulai 5 Juni, Cek Cara Beli dan Harganya

Calon Jemaah Haji Kloter 3 Embarkasi Balikpapan Dilepas Wagub Kaltim

Gaji ke-13 ASN 2023 Kapan Cair? Berikut Komponen yang akan Diterima

Lionel Messi Masuk Skuat FIFA Match Day Argentina vs Indonesia

jumat berkah
Next Post
Untuk Jemaah Haji: Cegah Dehidrasi, Banyak Minum Air Putih

Untuk Jemaah Haji: Cegah Dehidrasi, Banyak Minum Air Putih

PortalBontang.com

PT Visi Media Teknologi
Address: Jl. Semangka T3 No. 24
Belimbing, Bontang Barat,
Bontang, Kaltim 75313
Phone: 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

  • NEWS
  • SPORT
  • LIFESTYLE
  • SAINS TECHNO
  • EDUCATION
  • KHAZANAH
  • BURSA KERJA
  • ENTERTAINMENT
  • ADVERTORIAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • VIDEO

PARTNER

USAGM
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Kirim Artikel
  • Pemberitaan Media Siber
  • Pemberitaan Ramah Anak
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap

© 2021 Portal Bontang, All Right Reserved.
Developed by Vision Web Development, Bontang-Kaltim

No Result
View All Result
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Techno
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Lainnya
    • Opini
    • Sastra
    • Video

Portal Bontang © 2022 PT Visi Media Teknologi
Developed by Vision Web Development, Bontang-Kaltim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist