PORTAL BONTANG – Seorang nelayan asal Manggar ditemukan mengapung di perairan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) pada, Kamis 1 September 2022 kemarin. Usai kapal yang digunakannya mencari ikan, tenggelam karena ditabrak kapal ponton.
Saat dikonfirmasi, PS Panit 2 Binmas Air Potdirga Dit Polairud Polda Kaltim, Bripka Taufik Ismail membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan, kalau nelayan tersebut bernama Marzuki (35) warga Jalan Rekreasi RT 13, Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur.
“Korban selamat dan sudah kita jemput bersama rekan-rekan nelayan dari Manggar kemarin (Kamis, Red.),” ucap Taufik pada PortalBontang.com.
Ia menerangkan, insiden ini berawal saat Marzuki berangkat dari Dermaga Nelayan Manggar Baru pada Rabu 31 Agustus 2022 malam sekitar pukul 22.00 Wita, untuk mencari ikan.
Kemudian pada Kamis 1 September 2022 dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Kapal yang digunakan Marzuki ditabrak oleh sebuah kapal ponton di sekitaran perairan Tanah Merah, Kecamatan Samboja.
“Waktu itu korban infonya sedang pasang jaring dan kondisi di sana sangat gelap. Kemungkinan kapal ponton itu tidak melihat dan menabrak kapal korban,” jelas Taufik.
Alhasil, kapal yang digunakan Marzuki perlahan tenggelam di tengah laut. Namun Marzuki bergegas mencari barang yang bisa mengapung di air.
“Korban bertahan hidup di tengah laut menggunakan tutup peti ikan,” ungkap Taufik, lagi.
Bertahan hidup di lautan, dijalani Marzuki selama 4 jam lebih. Sampai akhirnya Marzuki ditemukan seorang nelayan asal Manggar juga bernama Harto.
“Korban ditemukan oleh saksi mengapung di Perairan Teritip Balikpapan,” jelasnya.
Harto yang menemukan Marzuki, langsung menghubungi rekan-rekan nelayan lainnya di Manggar. Dan menginformasikan kejadian yang menimpa Marzuki.
Selanjutnya sekitar pukul 08.30 Wita, 8 orang nelayan bersama Bhabinkamtibmas Manggar Baru dan Personel Polairud Polda Kaltim membantu mengevakuasi Marzuki.
“Korban kita bawa kembali ke Manggar Baru sekitar pukul 12 siang. Dan alhamdulillah tidak ada korban dalam insiden ini. Hanya kerugian materil,” tutur Taufik. ***