PORTAL BONTANG – Meskipun masuknya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim menjadi kabar bahagia bagi seluruh masyarakat Benua Etam, tetapi ada hal yang menjadi perhatian. Yakni, seberapa besar kesempatan yang diberikan kepada perempuan.
Mengingat, di Kaltim masih lekat dengan budaya patriarki yang mengakibatkan adanya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam pembangunan daerah. Khususnya, pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) perempuan. Bagaimana saat IKN masuk?
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita mengakui bahwa kesetaraan peran antar gender sangatlah penting. Khususnya, dalam pemanfaatan SDM lokal dalam pembangunan IKN.
“Sepanjang itu bisa untuk berkontribusi. Dalam hal ini ya untuk perempuan Kaltim sendiri harus mempersiapkan diri untuk meningkatkan kompetensinya. Supaya kita siap kalau IKN sudah jalan,” ungkapnya.
Perempuan di Kaltim harus berinsiatif meningkatkan kapasitas dirinya melalui pendidikan formal maupun informal. Contohnya institusi pendidikan ataupun pelatihan-pelatihan.
“Sebab apabila IKN ada, pasti banyak yang dari luar. Jadi bagaimana kita bertahan untuk menyongsong itu bagi perempuan-perempuan Kaltim,” lanjutnya.
DKP3A Kaltim dengan sigap mendorong para perempuan di Kaltim untuk berkompetisi di IKN nanti. Seperti memberikan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas diri, hingga edukasi terkait kesetaraan gender. ***