PORTAL BONTANG – Aksi baku tembak kembali terjadi antara tentara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, Minggu 7 Agustus 2022.
Bentrokan antara Israel dengan Palestina ini disebut jadi yang terburuk sejak perang selama sebelas hari yang berlangsung tahun lalu.
Perang ini dimulai ketika Israel menangkap seorang pejabat senior Jihad Islam pekan lalu, dan seorang warga Palestina berusia 17 tahun tewas. Jihad Islam, yang berbasis di Gaza, mengancam akan membalas.
Pada hari Jumat, Israel meluncurkan serangan udara di Gaza, menewaskan seorang komandan Jihad Islam, dikutip PortalBontang.com dari VOA Indonesia.
Ini merupakan serangan yang ditargetkan kedua sejak Israel melancarkan serangan militer berisiko tinggi terhadap kelompok militan itu minggu lalu.
Sejak itu, Jihad Islam telah menembakkan sekitar 600 rudal ke Israel, yang sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem penangkal serangan Iron Dome Israel.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sekurangnya 43 orang tewas dalam serangan udara, termasuk 15 anak-anak dan 4 orang perempuan.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh, meminta masyarakat internasional untuk membantu menghentikan serangan Israel.
Ia menyampaikan hal itu sambil memegang foto anak-anak yang tewas di Gaza dalam pertempuran kedua belah pihak sejak akhir pekan lalu.

“Foto-foto anak-anak yang mati syahid dan luka-luka di Gaza harus mengguncang hati nurani umat manusia, dan bekerja untuk menghentikan agresi segera,” ujar Shtayyeh dalam konferensi pers di Ramallah.
Ditambahkannya, Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk membahas masalah ini pada hari Senin, 8 Agustus 2022.
“Yang harus dilakukan Dewan Keamanan PBB adalah mengambil keputusan yang layak dan serius untuk memberi perlindungan pada rakyat Palestina. Kami ingin agar badan ini tidak saja mengeluarkan kecaman,” tukasnya.
Tiongkok, Prancis, Irlandia, Norwegia, dan Uni Emirat Arab telah meminta pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB untuk membahas perkembangan di Gaza. ***