PORTAL BONTANG – Seluruh daerah di Kaltim berupaya keras untuk menurunkan angka stunting. Tak terkecuali Kabupaten Paser.
Mengingat, jumlah anak stunting di Kabupaten Paser tercatat sebanyak 2.145 anak yang tersebar di seluruh kecamatan. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol mengungkapkan, pihaknya harus menekan angka stunting hingga di bawah 14 persen. Sesuai dengan mandat dari pemerintah pusat.
Amir mengakui, kasus di berbagai daerah bergantung pada situasi prevalensi (kejadian). Ada yang cukup tinggi, sedang dan rendah. Tetapi kasus stunting di Paser mengalami penurunan selama lima tahun terakhir.
“Adapun upaya Pemerintah Kabupaten Paser menekan kasus stunting diantaranya dengan membentuk 159 tim pendamping terpadu di setiap desa guna mencegah atau mendeteksi perkembangan anak agar tidak kekurangan gizi,” ungkap Amir.
Dari 159 tim tersebut, tiap timnya terdiri dari 3 orang di masing-masing desa. Sehingga, jumlah pendamping dari 139 desa ditambah 5 kelurahan menjadi 576 orang pendamping.
Pihaknya terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting dengan melibatkan stakeholder dan seluruh elemen masyarakat.
“Persentase stunting kita sekarang 23,6 persen. Ditargetkan pada tahun 2024 turun menjadi 14 persen,” tegasnya. ***