PORTAL BONTANG – Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di bawah Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas dan harmoni. Namun demi mewujudkan hal tersebut, tim ini juga memiliki tantangan tersendiri.
Tantangan yang dihadapi tim Puspaga ini disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sektor Perlindungan Perempuan DKP3A Kaltim Fachmi Rozano.
Fachmi mengakui, tugas tim Puspaga di DKP3A Kaltim sangat susah. Khususnya dalam memberikan pemahaman kepada orangtua.
“Karena menyadarkan seorang orangtua itu berbeda dengan menyadarkan seorang anak. Terkadang orangtua itu malas bertanya, malah anak yang banyak bertanya kepada Puspaga,” ungkap Fachmi.
Pertanyaan yang kerap dilontarkan para anak, biasanya cara bersosialisasi yang baik antar teman seusianya atau cara menjadi anak yang memiliki komunikasi baik kepada orangtuanya.
“Klien-klien itu lebih kepada anak SMA, anak kuliahan. Orangtua di persentase, hanya 2-3 persen saja,” lanjut Fachmi.
Bahkan, Fachmi juga bercerita pernah kejadian ketika Tim Puspaga menerima klien seorang ibu. Pada saat berkonsultasi, ketika digali oleh tim ternyata ada indikasi kasus kekerasan.
“Akhirnya kita beri rujukan untuk ke UPTD PPA. Jadi semua tergantung dari penggalian konsultasi. Inilah yang menjadi tugas penting bagi tim Puspaga,” tegas Fachmi.
Namun secara umum, Puspaga memiliki tugas untuk memberikan pengetahuan parenting dan perilaku anak. ***