PORTAL BONTANG – Pemkot Bontang melalui Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dispopar), menggelar Pelatihan Manajemen Kepariwisataan dan Pengembangan Promosi Pariwisata bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Selasa 27 Juli 2022.
Pelatihan manajemen dan promosi pariwisata bagi ASN Pemkot Bontang yang dilaksanakan di Hotel Bintang Sintuk ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Bontang Basri Rase, dengan didampingi Kepala Dispopar Ahmad Aznem.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ahmad Aznem, ia mengatakan salah satu tujuan diselenggarakannya Pelatihan manajemen dan promosi pariwisata bagi ASN Pemkot Bontang adalah sebagai implementasi dari rencana aksi wali kota, guna mewujudkan Bontang sebagai kota pariwisata.
“Kegiatan ini bagian dari rencana aksi Wali Kota Bontang tentang pengembangan sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara Kota Bontang untuk mendukung kota bontang sebagai kota pariwisata yang hebat dan beradab,” ungkapnya, dikutip PortalBontang.com dari PPID Kota Bontang.
Lebih lanjut dalam sambutan yang disampaikan oleh Wali Kota Bontang Basri Rase, ia menekankan pengembangan pariwisata merupakan prioritas Bontang saat ini.
“Di antara berbagai kegiatan, prioritas saya adalah pariwisata. Ini dalam rangka mempersiapkan Bontang sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN),” ungkap Basri.
Basri mengungkapkan bahwa IKN Nusantara merupakan peluang dan tantangan bagi Kota Taman.
“IKN ini adalah hal yang luar biasa bagi Kalimantan Timur, di sana nanti akan mendapatkan peluang perkembangan dari berbagai sektor, dan juga sekaligus tantangan bagi kita,” ucapnya.
Ia menilai sumber daya manusia (SDM) di Kota Bontang, dalam hal ini khususnya para ASN, harus siap menjadi roda dan berkontribusi untuk pengembangan pariwisata Kota Bontang.
“IKN itu bisa menjadi sesuatu yang baik dan buruk. Baik, kalau kita bisa berkontribusi dalam berbagai sisi, SDM-nya, UMKM-nya, Industrinya,” ujarnya.
“Sebaliknya jadi buruk bagi kita, kalau kita tidak siap menjadi penyangga. ASN kita tidak siap dalam berinovasi, SDM kita belum siap berkontribusi, buruk bagi kita kalau Bontang belum siap menjadi daerah penyangga,” tegasnya.
Oleh kerena itu, diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan pelatihan manajemen pariwisata dan pelatihan pengembangan promosi pariwisata, dapat membawa perubahan pada wajah destinasi Kota Bontang melalui agent of tourism (agen pariwisata) yang ada di masing-masing organisasi perangkat daerah maupun kelurahan-kelurahan, sebagai ujung tombak yang bersentuhan dengan masyarakat sesuai dengan tugas pokok OPD tersebut. ***