PortalBontang.com
No Result
View All Result
Selasa, 30 Mei 2023
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Sains Techno
  • Khazanah
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Opini
  • Sastra
  • Video
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Sains Techno
  • Khazanah
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Opini
  • Sastra
  • Video
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Education

Apa Itu Lie Detector, Tes Poligraf yang Digunakan Polri untuk Sidik Kasus Brigadir J

Muhammad
7 September 2022
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Apa Itu Lie Detector, Tes Poligraf yang Digunakan Polri untuk Sidik Kasus Brigadir J

Penyidik Bareskrim Polri menggunakan lie detector atau uji kebohongan dalam memeriksa tersangka dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Apa itu lie detector yang dimaksud? (Tribratanews Polri)

Share on FacebookShare on Twitter

PORTAL BONTANG – Penyidik Bareskrim Polri menggunakan lie detector atau uji kebohongan dalam memeriksa tersangka dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Apa itu lie detector yang dimaksud?

Beberapa tersangka yang sudah dan akan menggunakan lie detector atau uji kebohongan dalam kasus Brigadir J ini yakni Bharada E, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, juga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

READ ALSO

IKA Smansa Bontang Gelar Halal Bihalal, Ratusan Alumni Lintas Generasi Hadir

Khatmul Quran dan Imtihan Siswa SMPN 9 Bontang, Wali Kota Beri Apresiasi

Lie detector atau uji kebohongan yang dijalankan oleh penyidik Bareskrim Polri sejalan dengan instruksi Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo agar menggunakan pendekatan scientific crime investigation dalam pengusutan kasus pembunuhan berencana di Duren Tiga.

Dikutip PortalBontang.com dari situs resmi Tribratanews Polri, pembuktian ilmiah ini sekaligus menguatkan hasil penyidikan yang sudah dijalankan oleh penyidik Bareskrim Polri.

Satu demi satu lima tersangka menjalani uji kebohongan, Bharada E lebih dulu menjalani uji kebohongan, kemudiaan menyusul Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tidak ketinggalan harus menjalani uji kebohongan tersebut.

Dikatakan Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen. Pol. Andi Rian Djajadi, alasan penggunaan uji kebohongan kepada para tersangka untuk mengetahui apakah keterangan yang disampaikan tersangka benar atau berbohong.

Selain itu, ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, upaya ini menjadi bukti petunjuk bagi penyidik dalam mengungkap peristiwa pembunuhan Brigadir J dan melengkapi berkas perkara agar segera dinyatakan lengkap dan bisa dibuktikan di persidangan.

Baca Juga:   Identifikasi Jenazah Kebakaran Depo Plumpang, DVI Pakai 3 Cara

Sementara uji polygraph atau lie detector oleh Puslabfor Polri terhadap Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf, hasilnya jujur atau No Deception Indicated.

Hasil itu diketahui setelah ketiga tersangka menjalani pemeriksaan lie detector di Puslabfor, Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Ricky dan Kuat diperiksa pada 5 September, sementara Richard diperiksa sebelumnya.

Apa Itu Lie Detector?

Lie detector yang dipergunakan Bareskrim Polri adalah untuk uji kebohongan adalah sebuah mesin poligraf.

Alat pendeteksi kebohongan dibuat oleh seorang peneliti medis dan seorang polisi di Berkeley, California, AS. Kemudian disempurnakan oleh alumni Berkeley lainnya, Leonarde Keeler, yang pertama kali menerapkannya pada pemecahan kejahatan.

Pada 2 Februari 1935, hasil tes poligraf Keeler digunakan dalam persidangan pidana, menandai pertama kalinya penemuan itu digunakan sebagai bukti yang dapat diterima. Dua pria di Wisconsin gagal lulus poligraf, yang akhirnya membuat mereka dihukum.

Alat pendeteksi kebohongan (lie detector) digunakan dalam membantu pihak penyidik dalam melakukan pemeriksaan tindak pidana perkosaan serta tindak pidana lain agar penyidikan dapat berjalan maksimal.

Cara Kerja Lie Detector

Cara kerja lie detector adalah dengan melihat detak jantung, denyut nadi, serta perubahan fisik.

Apabila orang yang sedang diperiksa mengatakan sesuatu yang benar, detak jantung dan denyut nadi akan berjalan secara normal. Namun, apabila yang bersangkutan berbohong, maka akan ada perubahan fisik dari detak jantung atau denyut nadi.

Baca Juga:   Soal Pengendara Motor Diimbau Tidak Pakai Sandal Jepit, Polri Beri Penjelasan

Poligraf, atau biasa dikenal sebagai pendeteksi kebohongan, bekerja dengan mengukur perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh, misalnya jumlah helaan napas, detak jantung, tekanan darah, dan reaksi mendadak pada kulit.

Metode lain ada yang melihat perubahan ukuran pupil dan aktivitas otak, menggunakan MRI.

Presiden Asosiasi Poligraf Amerika Serikat, Walt Goodson, yang pernah bertugas selama 25 tahun di kepolisian negara bagian Texas menekankan bahwa poligraf bermanfaat dalam membantu polisi melakukan investigasi.

Dengan poligraf, sangat cepat dan mudah bagi polisi untuk menentukan tersangka sebuah kejahatan dan memutuskan apakah perlu bagi polisi untuk menggali informasi lebih dalam tentang seseorang, atau mencari calon tersangka lain.

Dengan menggunakan lie detector tersebut, Polri membuktikan secara sungguh menggunakan pendekatan scientific investigation dalam menyidik dan melengkapi berkas perkara para tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Sehingga secara obyektif, ilmiah, dan transparan, hasil penyidikan Polri terkait pembunuhan di Duren Tiga dapat dipertanggungjawabkan kepada publik dan kepada masyarakat. ***

Tags: Brigadir JLie DetectorPolriTes PoligrafUji Kebohongan
ShareTweetSendShare

Related Posts

IKA Smansa Bontang Gelar Halal Bihalal, Ratusan Alumni Lintas Generasi Hadir
Education

IKA Smansa Bontang Gelar Halal Bihalal, Ratusan Alumni Lintas Generasi Hadir

24 Mei 2023
Khatmul Quran dan Imtihan Siswa SMPN 9 Bontang, Wali Kota Beri Apresiasi
Education

Khatmul Quran dan Imtihan Siswa SMPN 9 Bontang, Wali Kota Beri Apresiasi

9 Maret 2023
Kisah Ali Fauzi, Mantan Napi Teroris Lulus S3 di UMM
Education

Kisah Ali Fauzi, Mantan Napi Teroris Lulus S3 di UMM

18 Januari 2023
Hetifah: Implementasi Kurikulum Merdeka Sejak Pendidikan Usia Dini Itu Penting
Education

Hetifah: Implementasi Kurikulum Merdeka Sejak Pendidikan Usia Dini Itu Penting

2 Desember 2022
Pupuk Kaltim Wisuda 49 Lulusan Program Vokasi
Education

Pupuk Kaltim Wisuda 49 Lulusan Program Vokasi

1 Desember 2022
Angklung Berasal dari Mana? Ini Sejarahnya hingga Jadi Google Doodle
Education

Angklung Berasal dari Mana? Ini Sejarahnya hingga Jadi Google Doodle

16 November 2022
Next Post
Dua Pengedar Sabu di Tanjung Laut Ditangkap Polisi

Dua Pengedar Sabu di Tanjung Laut Ditangkap Polisi

  • Citimall Bontang Dibuka 1 Desember 2022, Ini Deretan Tenant yang Siap Beroperasi

    Citimall Bontang Dibuka 1 Desember 2022, Ini Deretan Tenant yang Siap Beroperasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tutorial Nonton Film Kupu Kupu Malam Full Episode

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Link Live Score Seleksi Kompetensi PPPK Nakes Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prediksi Pertandingan Piala Dunia Timnas Korea vs Portugal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keuntungan Menggunakan Metode Just In Time dalam Bisnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
jumat berkah
logo

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Belimbing, Bontang Barat,
Kota Bontang, Kaltim 75313

Telp: 0851-5633-3006 / 0813-4720-6753
Email: redaksi [at] portalbontang.com /
portalbontang [at] gmail.com

Partner:

USAGM

  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Kirim Artikel
  • Pemberitaan Media Siber
  • Pemberitaan Ramah Anak
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap

Portal Bontang © 2022 PT Visi Media Teknologi
Developed by Vision Web Development, Bontang-Kaltim

No Result
View All Result
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Sains Techno
  • Khazanah
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Opini
  • Sastra
  • Video

Portal Bontang © 2022 PT Visi Media Teknologi
Developed by Vision Web Development, Bontang-Kaltim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist