PortalBontang.com
Jumat, 1 Desember 2023
No Result
View All Result
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Techno
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Lainnya
    • Opini
    • Sastra
    • Video
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Techno
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Lainnya
    • Opini
    • Sastra
    • Video
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home News

Anak Gajah Sumatra di Riau Mati Terserang Virus

Tim Portal BontangTim Portal Bontang
19 Januari 2023
Reading Time: 3 mins read
Anak Gajah Sumatra di Riau Mati Terserang Virus
Share on FacebookShare on Twitter

PORTAL BONTANG – Dunia konservasi kembali berduka. Seekor gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus) di unit konservasi Taman Wisata Alam Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mati terserang virus.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan gajah Sumatra itu ditemukan mati, Rabu (11/1) pekan lalu.

BacaJuga

Indonesia Desak Israel Dituntut ke Pengadilan Internasional

3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont AS

KPK Gelar Operasi Tangkap Tangan di Kaltim

Asosiasi Pengusaha Nasyiatul Aisyiyah Jatim Gelar Bazar Kemanusiaan untuk Palestina

Petugas medis langsung melakukan nekropsi (bedah bangkai) dan mengambil beberapa sampel berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru paru, dan cairan perikardium gajah Sumatra.

ADVERTISEMENT

Hasil uji laboratorium pada Selasa (17/1) memastikan gajah berusia 2,4 tahun tersebut mati karena terserang virus elephant endotheliotropic herpes virus (EEHV)

“Hasil uji laboratorium kami terima, memang persis apa yang menjadi diagnosis dokter hewan bahwa penyebab kematian karena virus,” katanya kepada VOA, Rabu (18/1).

Genman menjelaskan, awal kematian mamalia darat terbesar di bumi itu pertama kali diketahui oleh seorang pelatih gajah pada Rabu (11/1) sekitar pukul 07.45 WIB.

Saat itu dia melakukan pengecekan dan hendak memindahkan gajah ke hutan. Namun, setibanya di lokasi petugas melihat gajah bernama Damar itu sedang dalam posisi terbaring.

Kemudian, pelatih gajah itu mengira Damar masih tertidur. Namun, usai dipastikan ternyata Damar telah mati. Padahal, sehari sebelumnya petugas masih melihat Damar dalam kondisi baik dan tidak ada gejala mencurigakan yang menandakan terserang penyakit.

“Gajah itu tidak menunjukkan adanya tanda-tanda enggak sehat. Karena dinyatakan mati sehingga kami menurunkan tim medis dokter hewan ke lokasi. Lalu, dicek benar mati dan setelah nekropsi dokter hewan menduga karena adanya virus,” jelas Genman.

Menurutnya, jenis virus tersebut sangat susah diprediksi lantaran gejalanya tidak terlihat jelas apabila hanya melihat dari fisik gajah. Namun dapat menyerang dengan cepat pada anak gajah.

“Jenis virus ini memang biasanya bisa menyerang gajah dengan umur di bawah 12 tahun. Virus ini ketika menjangkiti, gajah tidak menunjukkan indikasi sakit. Virus ini biasanya ketika menjangkiti, antara 24 dan 48 jam kalau gajah itu tidak memiliki imun yang baik, 70 persen menyebabkan kematian,” pungkas Genman.

Gajah Damar dilahirkan oleh indukan bernama Ngatini. Ngatini merupakan gajah liar yang berkonflik lantaran habitatnya terusik sekitar September 2007.

Lalu, dia dipindahkan ke PLG Minas dan akhirnya ke TWA Buluh Cina. Di situ dia berhasil berkembang biak meskipun tidak berada di habitat aslinya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Boy Jerry Even Sembiring, mengatakan kematian gajah di unit konservasi taman wisata alam tak terlepas dari sejarah panjang hilangnya habitat satwa endemik Sumatra itu.

Menurut Boy, sejarah kehilangan habitat gajah di Riau pertama kali terjadi pada tahun 1992 akibat pembangunan PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar. Ketika itu banyak gajah yang direlokasi ke habitat baru, misalnya Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Taman Nasional Tesso Nilo, Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, hingga TWA Buluh Cina.

Dengan demikian, gajah yang hidup di unit konservasi dinilai lebih rentan terserang virus. Itu lantaran gajah merupakan satwa yang memiliki daya jelajah tinggi di habitat aslinya.

“Kalau misalnya kematian gajah karena kena virus itu berhubungan dengan rusaknya habitat mereka. Gajah yang terkena virus ya wajar saja karena mereka butuh beradaptasi panjang (di habitat baru) karena satwa yang (membutuhkan) daya jelajah tinggi,” katanya.

Berdasarkan penelusuran VOA, EEHV pertama kali dideteksi menjangkiti gajah Afrika pada tahun 1970. Kemudian, kasus pertama pada gajah Asia menyerang mamalia darat besar tersebut di Kebun Binatang Washington, AS, pada tahun 1995.

Dugaan kasus EEHV pertama kali terjadi di Asia pada tahun 1997. Virus itu terdeteksi pertama kali pada tahun 2006 di Elephant Sanctuaru Cambodia. Selanjutnya EEHV ditemukan di negara-negara lain seperti Thailand, India, Nepal, Myanmar, Kanada dan Inggris.

Di Indonesia, kasus EEHV ditemukan di Aras Napal, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) pada tahun 2009. Kemudian, pada tahun 2011 di Tangkahan, Sumut, dan di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Bahkan, empat anak gajah sekaligus mati terserang EEHV di PKG Way Kambas. Empat gajah itu terdiri dari satu ekor anak gajah liar yang baru masuk PKG dan tiga ekor gajah jinak.

Virus itu diketahui bukan berasal dari gajah liar. Virus tersebut lebih mungkin menyerang gajah jinak. Akan tetapi gajah liar tetap bisa berpotensi tertular dari gajah jinak. [aa/ka]

***

Berita ini telah terbit di VOA Indonesia, mitra resmi dari Portalbontang.com.

Ikuti berita terkini PortalBontang.com di Google News.

Dapatkan update berita terbaru dan breaking news setiap hari dari PortalBontang.com. Mari bergabung di Grup WhatsApp dan Telegram “PORTAL BONTANG UPDATE”, caranya klik link https://t.me/portalbontang untuk Telegram atau https://s.id/1pi9d untuk WhatsApp, kemudian join.

BAGIKAN:

ShareTweetSendShare
Tags: Dunia FaunaGajah SumatraIndonesiaLingkungan Hidup
ADVERTISEMENT

ARTIKEL TERBARU

Indonesia Desak Israel Dituntut ke Pengadilan Internasional

3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont AS

KPK Gelar Operasi Tangkap Tangan di Kaltim

Asosiasi Pengusaha Nasyiatul Aisyiyah Jatim Gelar Bazar Kemanusiaan untuk Palestina

Orientasi Kader Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan, Wujudkan Remaja yang Sehat

Pelindo Group Dapat Apresiasi, Konsistensi Jaga Keandalan Distribusi BBM di Pelabuhan Jawa Tengah

TERPOPULER

  • Cara Mengunci Browser Google Chrome Dengan Password

    Cara Mengunci Browser Google Chrome Dengan Password

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat 9 Juni 2023, Makna Doa Sapu Jagat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont AS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Proses Produksi sebagai Supply Chain

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkot Bontang Kembali Buka Seleksi PPPK Teknis dan Nakes 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • jumat berkah
  • lazismu
Next Post
Komnas HAM Diminta Kawal Tindak Lanjut 12 Pelanggaran Berat Masa Lalu

Komnas HAM Diminta Kawal Tindak Lanjut 12 Pelanggaran Berat Masa Lalu

logo

PT Visi Media Teknologi
Address: Jl. Semangka T3 No. 24
Belimbing, Bontang Barat,
Bontang, Kaltim 75313
Phone: 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

  • NEWS
  • SPORT
  • LIFESTYLE
  • SAINS TECHNO
  • EDUCATION
  • KHAZANAH
  • BURSA KERJA
  • ENTERTAINMENT
  • ADVERTORIAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • VIDEO

PARTNER

USAGM
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Kirim Artikel
  • Pemberitaan Media Siber
  • Pemberitaan Ramah Anak
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap

© 2021 Portal Bontang, All Right Reserved.
Developed by Vision Web Development, Bontang-Kaltim

No Result
View All Result
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Techno
  • Entertainment
  • Advertorial
  • Bursa Kerja
  • Lainnya
    • Opini
    • Sastra
    • Video

Portal Bontang © 2022 PT Visi Media Teknologi
Developed by Vision Web Development, Bontang-Kaltim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist